SEKILAS TENTANG SASTRA
Sastra, dalam banyak hal, memberi peluang kepada pembaca untuk
mengalami posisi orang lain atau sebuah kegiatan dan berempati kepada nasib dan
manusia lain. Diakui atau tidak pengalaman dan kesempatan manusia pada dasarnya
terbatas, sastra memperluasnya dengan memberikan anda peluang untuk mengalami
nasib dan posisi orang lain. Sehingga mmungkinkan anda untuk dapat merasakan
kehidupan mereka sehari-hari.
Melalui sastra, seorang dapat menjalani posisi sebagai ulama’,
pecinta, pejuang, koruptor, ronggeng, gelandangan, penghianat, pencuri,
perampok, polisi, konglomerat, tukang sihir, orang dimabuk cinta, orang ditolak
mentah-mentah cintanya, penjaga rel kereta, tukang pos, tentara di medan
perang, tentara di masa damai, mata-mata dan sebagainya.
Dari pengalaman menjalani hidup dalam berbagai situasi,
tantangan dan masalahnya.
Dengan demikian gubenur yang akan memangun kamar tidur dengan
biaya 40 milyar itu akan berpikir ulang jika ia dapat berempati memposisikan
dirinya sebagai rakyat kecil yang tergusur rumahnya dan terlunta-lunta di jalan
raya. Mereka harus berkelahi antara hidup dan mati untuk uang seribu rupiah. Uang
40 milyar akan menjadi bermakna bagi manusia jika akan digunakan untuk
menyejahterakan rakyat yang teraniaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar