Ramadhan in Gresik 2016 Year,
Hari ini telah genap
usia hubungan kita, 6 tahun lamanya. Dan sampai saat ini akupun masih bimbang
dengan hubungan ini, aku yang sulit sekali untuk menanamkan cinta di hati, aku
yang terlalu banyak menimbang tanpa adanya kejelasan dan keputusan, seakan
hubungan ini hanya berkelebatan dia awan tanpa adanya dermaga cinta suci
didalamnya.
Aku yang masih
bingung dengan perasaanku sendiri, hati ini masih ragu-ragu, adakah cinta
selain dia di hati ini? Sehingga sulit bagiku menerima ia apa adanya di hati?
Yaa robb… dosa apa yang telah aku perbuat, sehingga engkau hokum aku dengan
sulitnya jatuh cinta pada hati ini??? Terkadang cinta datang hanya sekelebat,
bagai ilusi semata. mungkin hanya kata para pujangga bahwa cinta itu penuh
misteri, cinta itu gejolak hati, tulus tanpa ternodai… begitu bodohnya aku
telah mengabaikan segala tentang itu, segala tentang ilustrasi cinta dan
esensinya…
Herannya aku, dengan
segala perasaan yang kau miliki, seakan hati itu tak pernah mail dengan segala
kepastian yang terombang ambing 6 tahun lamanya, maafkan diri ini yang telah
menyia-nyiakan perahatian dan segala perasaan hati yang engkau tanam dan kini
entah masih ada ataukah sudah pergi. Begitu banyak sosok baik datang dengan
jutaan hati yang tak pernah ku kenal sebelumnya, seakan mereka datang hanya
sekedar dimensi, wacana baru dalam hidup…
kini aku sadar bahwa
menafikan kau dari hidup ini bukanlah hal mudah, seperti menafikan masa lalu
dari pikiran. Saat seluruh elemen tau bahwa kita pernah punya cerita, dan
cerita itu mungkin hanya sebatas hubungan yang selayaknya, bukan hal yang luar
biasa, dan juga bukan hal yang istimewa. Kita memang memasang komitmen, bukan
menafikan takdir tuhan, tapi kita hanya berusaha menyatukan takdir yang ada,
dan semoga semua tak luput dari ridhonya…
Ada banyak cerita,
tentang aku yang selalu berusaha mencari dermaga hati… mungkinkah hati ini
masih bisa menerima hati yang lain? Satu sosok, yang kata banyak orang ia orang
yang simple dan elegan, hingga aku sendiri bingung untuk menemukan
kekurangannya, tapi pada akhirnya aku sendiri yang memutuskan “ biarlah waktu
yang menjawab”… karena kita, butuh proses untuk itu semua.
Sosok lain, habib
memberikan wacana, ku mengenalnya tapi hanya sekedar wajah, kata banyak orang
ia sosok baik yang juga diharapkan banyak agagus untuk dijadikan menantu. Aku
mencoba mendekat dalam diam, tapi yang kudapati hanyalah keraguan dan satu hal
tentang keberatanku dengan adat daerahnya… sebenarnya adat ketimuran tak
membedakan ras dan daerah, tapi sepertinya aku belum bisa menerima, Karena
alasan hati yang takut akan sulitnya jatuh cinta akhirnya.
Robb… siapakah
pangeran dalam dermaga hatiku????
2 orang dosen,
ekonomi dan filsafat yang ingin menanyakan kepastian, adakah celah di hatiku
untuk mereka? Dan semua hanya berujung sia-sia… tak ada rasa, dan orang tuapun
akhirnya memutuskan tidak.
Kini yang bisa
disadari, menjadi dewasa itu memang tidak mudah, butuh kebijaksanaan, butuh
pilihan, dan butuh kepastian..
Sekilas tentang
ceritaku menemukan dermaga cinta, saat ini hanya tinggal puing kenangan tentang
semua itu, hubungan kita…. Akankah hanya tinggal nama UMBREELLA, dulu kau
begitu bangga dengan nama itu, dengan begitu banyak cerita yang kita kumpulkan
untuk tetap bertahan atas nama cinta, hingga nama itu pernah ku jadikan
password seluruh akun sosmedku…
dulu kau sering
mengajariku, akan arti pentingnya kepercayaan dalam sebuah hubungan… akan
pentingnya rasa sayang dalam sebuah relasi, dan bagaimana kita bisa menjadi
diri kita sendiri…bukan kita saling egois, tapi kita harus saling protektif,
saling menjaga dan melindungi segala hubungan ini atas hal-hal yang tidak kita
inginkan di kemudian hari.
Tapi, sampai saat
ini…. Maafkanlah!
Terima kasih, kau
ajariku banyak tentang bagaimana menjaga muru’ah dan harga diri, kau juga
ajariku banyak tentang kedewasaan dalam sebuah hubungan, terima kasih kau telah
menjadikanku wanita yang seutuhnya… tanpa dosa dan noda, dan satu hal kini yang
menjadi harapan diri, semoga pada akhirnya…. Hubungan ini tak ada sia-sia, tak
ada nonsen didalamnya, dan semoga tetap mengabadi dengan segala ridhoNya…
OUR COMMUNITY ISN’T
JUST A RELATION, BUT IT’S A CHANCE TO BE FUTURE J
Balong kepuh Three
years ago,
Saat usiaku genap 17
tahun, saat itu aku merasakan bagaimana sebuah tanggung jawab itu besar sekali
maknanya, bahwa amanah itu adalah yang pertama dan utama… saat itu hubungan
kita masih genap 3 tahun lamanya, berjuta duri sudah kita lewati… bahkan berita
yang tersebar lebih cepat dibanding Koran jawa pos sudah hampir segudang,
hingga aku merasa capek untuk menutup telingaku. padahal dasarnya kita hanyalah
sebatas kakak beradik yang memang kita tak mengharapkan hubungan lebih. Karena
awalnya aku yang bersikeras menolak hubungan dengan laki-laki, makanya itu aku
bilang aku gak mau pacaran. Memang status kita bukan pacar, dan kenyataanya gak
ada yang istimewa dalam hubungan ini.
Kata banyak orang
kisah cinta itu penuh kenangan, tapi aku…
Di tahun pertama, kisah
ini hanya berawal biasa-biasa saja, dan berjalan juga biasa saja… gak ada yang
istimewa, tak sengaja mau daftarin adiknya di benjeng, Tanya ke aku tentang
inform pondok… kebetulan rumah kita gak jauh lokasinya, tapi kita sering chat
via fb or telfon saja saat liburan pondok… tak heran ternyata ibu kita memang
teman akrab, kata beberapa sohibku sih pernah dengar kalau orang tua kita
saling MENJODOHKAN, hal yang paling aku benci ketika ku dengar kata itu, kita
itu berhak bahagia dengan cara kita sendiri, kita bukan penganut fanatisme, di
era se-modern ini masih adakah kisah Siti nurbaya terulang????
Tahun kedua, terlalu
banyak kenangan…
Dia yang masih eksis
Tanya kabarku di pondok lewat beberapa temanku anak kampong, kita memang tak
pernah bertemu.. setahun terhitung satu kali saja, saat lebaran tiba. Saat itu
bapakku baru pulang dari Sulawesi, beliau mengajakku pulang kerumah sebentar
untuk rehat. Saat dirumah, kebetulan dia juga pulang dari pondok… ada titipan
dari temennya buat temenku, akhirnya kita memutuskan untuk ketemu. Di depan
gedung sekolah dibelakang rumahku gak jauh dari jalan raya, ia hanya
menyerahkan sebungkus plastik yang aku juga gak tau isinya apa. Kita gak bicara
banyak, hanya saling memandang dan saling berucap terima kasih. Akhirnya.. hari
itu juga aku kembali ke pondok.
Sekembalianku di
pondok, aku menyerahkan titipan itu pada temanku… belum se-jam sudah tersebar
gossip bahwa aku menerima barang dari anak laki-laki, berupa 3 buah novel
tebal… berjudul surat kecil untuk tuhan, romantism, dan satu novel putih, yang
aku sedikit lupa judulnya. Padahal itu adalah titipan buat temanku tadi.
Saat itu juga, aku
dihadapkan pada 2 guru besar pondok, aku ditanya dan diminta untuk jujur.
Apakah aku pernah menerima barang dari anak laki2? Aku jawab aku tidak pernah,
karena nyatanya aku tidak pernah. Apakah aku pernah chat atau telfon anak
laki2? Aku jawab pernah, tapi itu tidak pada posisi di pondok…
2 guru itu serentak
tidak menerima alasan apapun dariku, seakan ada orang ketiga yang sudah
menguasai pikirannya. Lantas, beliau bertanya perihal kepulanganku… bertemu
siapa sajakah aku saat itu??? Awalnya aku yang tidak tau maksud keduanya,
akhirnya terpaksa aku jelaskan masalah novel titipan itu, dan itu murni titipan
bukan untuk aku. Anehnya, beliau berdua sedikitpun tidak percaya tentang
kejujuranku… sampai aku tak kuasa untuk berkata-kata, akhirnya aku terpaksa
harus menumpahkan air mata di depan keduanya.
Tak ada rasa iba,
kalau aku berani mengingat saat-saat itu, saat kepedihanku begitu memuncak…
mereka memberikan aku hukuman yang sebenarnya sangat tidak rasio dengan apa
yang sama sekali tak pernah aku perbuat. Hukuman potong rambut itu menjadi
petaka buatku, Sabtu malam.
DIMANAKAH KEBIJAKAN
ITU BERADA????
Dosa apakah aku
hingga beliau-beliau itu tidak mempercayaiku? Apakah selama ini aku pernah
membohongi mereka? Tak tahukah mereka tentang watakku, padahal mereka hidup
sebegitu lamanya bersamaku? Aku tak akan berani berbohong pada siapapun,
terlebih pada guruku.. sang murobbi ruh, seorang yang begitu berarti dalam
hidup ini…. Tapi untuk saat itu, seakan bukan guru bijak yang pernah aku kenal.
Astaghfirullah.
Seluruh warga pondok
seakan tak percaya tentang berita besar itu, aku yang mereka kenal sebagai
orang baik-baik, mereka sedikitpun tak menyangka, aku melakukan kesalahan yang
sebegitu besarnya… tahun yang sangat memilukan. Berjuta kenangan yang
menjadikan kita sebuah pelajaran berharga, untuk hidup kita memang punya
pilihan. Dan untuk mempertahankan hidup, kita juga harus mempertahankan pilihan
itu….
Setahun berjalan,
tiba tahun ketiga saat itu…
Kebenaran kini
terungkap, saat seorang putri pondok boyong alasan tak kerasan dengan
lingkungan… pindah ke suci, terpaksa diboyongkan karena selalu buat onar. Di
chat 2 guru besar putri tadi minta maaf, jika ia banyak salah semasa di
benjeng… termasuk ia sudah menfitnahku tentang masalah laki-laki, hingga ku
dihukum begitu kejam, dari situ nama baik kini terangkat kembali… Alhamdulillah
ala kulli haal J
Kakak yang mendengar
perihal masalah itu, ia sangat tidak terima dengan semua itu, hingga ia dengan
berani mendatangi rumah 2 guru besar itu… tapi aku mencegahnya, sudahlah ini
memang sudah terlanjur, toh dalangnya udah ketemu. Tetap ia bersikeras untuk
menuntut ganti rugi dengan semua ini.
Peraturan bukanlah
barang yang bisa di perjualbelikan, bukanlah hal yang bisa ditawar… biarlah
semua menjadi saksi nyata, bahwa kebenaran dan kejujuran itu tak akan pernah
kalah, ia akan selalu berada didepan. ketika Allah sudah menggariskan takdir
seseorang itu tak akan pernah sedikitpun melenceng, dan akhirnya kakak pun
luluh dengan kata-kata itu.
2 guru besar itu
berpesan : bahwa mereka tidak pernah sedikitpun menyalahkan seorang yang jatuh
cinta, selama mereka tidak melanggar syariat agamanya…
Tentang hubungan itu,
entahlah!
Saat pkl tiba, kita
masih sering chating via telvon… dia banyak cerita tentang survey lokasi
kkn.nya, di daerah Panceng kalau gak salah. aku yang merasa sepi dengan
hari-hariku… mulai bosan dengan sekeliling, akhirnya aku putuskan untuk sering
hubungi dia, padahal diharinya tak pernah ada hp, rokok atau sebangsanya… yang
teman lainnya gemari. Heemmm, ia bilang khawatir dengan posisiku, ia yang takut
kejadian mantannya yang nikah dengan orang desa PKLnya karena hanya ingin
harta. Aku yang hanya diam menyikapi ke khawatirannya.
Tahun ke-empat tiba,
kini aku sudah menjadi mahasiswa….
Mendengar kabar aku
yang kuliah di INKAFA, dia hanya bisa bersorak… gak nyangka yaah kita
se-kampus, aku mahasiswa baru, dia mahasiswa semester akhir… udah mulai ribet
sama skripsinya, saat liburan tiba… yang dipegang hanya google translate,
hehehe. Saat itu dia hanya pesen, kuliah seng temen… nanti kalau ke kampus
jangan lupa mampir ke madding kiamat, aku punya surprise buat pean.
Dan surprise itu….
Ucapan selamat datang
dari kakak buat adek, dan… huft puitis banget, gak nyangka.
Tapi tetap, hal-hal
indah yang aku tulis hanyalah sebatas aku menghargai dia, menghargai kebaikan
hatinya, menghargai kesabarannya, menghargai kasih sayangnya yang bahkan
berjuta orang ingin mendapatkan… tapi saat aku punya dan utuh, justru aku yang
menyia-nyiakannya, terlalu naïf sayang….
Di tahun yang
ke-lima…
Cinta berubah menjadi
kedewasaan, gak nyangka dia udah jadi sarjana dan IPKnya pun terhitung coumload
3,67 waktu itu, dia minta hadiah kedatanganku di hari wisudanya, tapi sayang
beribu sayang…. Aku ada udzur yang gak bisa digantikan.
Setelah dia lulus,
beberapa planning ia sodorkan ke aku, mulai dia pengen pulang kemudian
berencana masuk ke MTs di desa, terus dia pengen ke kwagean Kediri buat mondok
lagi, tawaran ngajar di SMP Al-Qon GKB tempat PPLnya, ke Malang buat mondok di
pondoknya aby n planning buat S2…. Akhirnya aku memutuskan untuk yang terakhir,
pasalnya di Malang masih ada ikatan keluarga jadi lebih mudah untuk masuknya,
terus disitu juga termasuk pondok penyiaran dan dakwah, jadi lebih mudah untuk
mengakses dakwah lebih luas lagi…
Di tahun ini, dia
baik-baik di Malang…
Alhamdulillah Robb,
setelah melalui beberapa tes masuk buat jadi ustadz, akhirnya ia keterima buat
jadi ustadz dan ngembangin 2 bahasa disana…. Senengnya aku, ditambah seabrek
foto2nya bareng Aby Ihya’…. Selamat yaa kak, atas kesuksesannya J
Kapan planning buat
nikah???
Dia selalu Tanya
perihal itu, aku yang selalu diam dan gak bisa jawab kalau ditanya masalah itu…
entahlah! Seperti dia yang begitu siap dengan hal-hal seperti itu…
Mungkin aku yang
belum bisa menyikapinya dengan kedewasaan, mungkin aku yang terlalu enggan
berpikir kesana, aku yang masih ingin tenang dengan hati…. Padahal kalau
dirasa, hal itu hanya sekejap mata.
Robbanaa dholamnaa
anfusanaa…
Cinta itu semu,
Jika kita tidak
berjodoh dengan orang yang sering kita sebut namanya dalam doa kita,
Mungkin kita akan
berjodoh dengan orang yang sering menyebut nama kita dalam doanya…
Dunia itu pasti fana,
cinta itu terkadang semu, tapi doa itu sempurnaa…
Wa lam akun bidu’aika
Robbi syaqiyyaa…
Seutas cerita
perjalanan hidup, tentang arti cinta dan kasih sayang, perhatian dan pelajaran,
kenangan yang takkan pernah terlupakan…
Terima kasih hidup…
Terima kasih untuk
yang menciptakan hidup, Allahu Robbul Izzah….
Alhamdulillahirobbil
alamiin….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar